manfaat cabe

manfaat cabe
cabe rawit

Sabtu, 01 Desember 2012

Cara pembuatan Kripik Bayam

Bahan :
- 200 gram tepung beras
- 3 sendok makan tepung kanji
- 8 butir kemiri, haluskan
- 3 siung bawang putih, haluskan
- Garam secukupnya
- 3 Sendok makan ebi, haluskan
- Air secukupnya
- 20 lembar daun bayam utuh
- Minyak goreng secukupnya
Cara membuat :
  • Campur tepung beras, tepung kanji, kemiri, bawang putih, garam, ebi yang dihaluskan
  • Beri air sedikit sampai cukup encer
  • Celup daun bayam ke dalam adonan encer
  • Goreng dengan panas sedang sampai kering garing



Minggu, 26 Desember 2010

gayus tambunan

Gayus Tambunan sang Markus

03.28.2010 · Posted in Berita Internet
Gayus Tambunan, seorang biasa yang tiba-tiba ramai diperbincangkan. Gayus Tambunan sebenarnya hanya seorang pegawai negeri sipil biasa golongan IIIA di sebuah Kantor Pajak. Bak seorang artis Indonesia, namanya melejit menyaingi Dewi Persik, Aura Kasih, Syahrini dan bahkan Kontes SEO NegeriAds.com Solusi Berpromosi pun kalah tenar (haha)
Gayus_TambunanGayus Tambunan di waktu-waktu terakhir ini menjadi buronan paling dicari oleh aparat keamanan seperti seorang teroris. Atas kasus Markus (makelar kasus) pajak senilai 25 milyar Rupiah. Si Gayus Tambunan ini kabarnya melarikan diri *ngumpet* di Negara Singapura, tempat favorite bagi buronan negara untuk melarikan diri. Menurut beberapa teman Gayus Tambunan sewaktu sekolah, si doi ini sebenarnya biasa saja waktu sekolah, tapi urusan otak termasuk encer dan smart juga rajin bergaul dengan teman-temannya. Sayang disayang, kepandaiannya ini dimanfaatkan untuk menggerogoti uang Pajak dalam kaitannya dengan kasusmarkus.
Yah, Gayus Tambunan, dimanakah dan sampai kapankah kamu akan sembunyi? Menurut prediksi Mbah Jambrong tidak lama lagi Gayus Tambunan akan segera tertangkap atau menyerahkandiri ke pihak berwajib, benarkah? Kita tunggu saja kabar berikutnya dari Gayus Tambuna

Kronologi Meletusnya Gunung Merapi

Gunung Merapi
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Bagaimanakah detik-detik awal meletusnya merapi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta merilis kronologi letusan Gunung Merapi yang terjadi Selasa (26/10/2010). BPPTK mencatat sejak pukul 17.02 WIB, gunung Merapi mulai mengeluarkan awan panas. Arah luncuran awan panas ke sektor barat-barat daya dan sektor selatan tenggara.

Terjadinya luncuran awan panas beberapa kali terekam pada menit-menit berikutnya dengan durasi waktu antara 2 menit hingga paling lama terjadi selama 33 menit. Pada pukul 18.54 aktifitas awan panas mereda. "Indikasinya sudah sangat jelas, Merapi menepati janjinya, itulah sebabnya saya meminta petugas di pos pengamatan untuk mundur. Kami sampaikan informasi ke Satlak Penanggulangan Bencana masing-masing kabupaten segera membunyikan sirine tanda bahaya," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Kementerian Sumber Daya Mineral di Kantor BPPTK.

Pemantauan secara visual melalui kamera CCTV yang terpasang di bukit Plawangan Kaliurang, tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk dan terhalang kabut tebal. Kondisi malam hari yang gelap gulita itu membuat pengamatan tak bisa optimal dilakukan dengan bantuan kamera pemantau. Energi letusan Merapi kali ini cukup besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa di tahun sebelumnya seperti pada 2006 lalu.

Petugas di pos pengamatan melaporkan mendengar ada suara gemuruh pada pukul 18.45 dari Pos Jrakah dan Pos Selo dan terjadi suara dentuman tiga kali. Bahkan dilaporkan dari pos pengamatan Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 1,5 kilometer dari puncak.
"Masa krisis Merapi masih belum lewat, kami terus melakukan pemantauan dari alat seismik masih bisa memantau," kata dia.

Mengenai penyelamatan warga yang diperkirakan terjebak saat terjadi luncuran awan panas, secara pribadi Surono merasa sedih bahkan dirinya sempat menangis karena sudah memberikan peringatan sebelumnya. "BPPTK sudah merekomendasikan daerah mana saja yang aman, bukan polisi yang harus mengawasi. Masa krisis belum lewat, radius awan panas belum terpantau karena cuaca tak memungkinkan pemantauan visual," kata dia.

Gempa Besar di Mentawai Masih Mengancam

KOMPAS.com — Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter atau 7,7 Magnitude yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (25/10/2010) pukul 21.42.20 WIB lokasinya lebih ke utara dari pusat gempa 6,6 Mw pada September 2007. Pusat gempa ini lebih dekat ke major lock patch Mentawai yang berpotensi menimbulkan gempa besar 8,8 Mw.
Menurut laporan Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada 3,61 Lintang Selatan-99,93 Bujur Timur. Kedalamannya 10 kilometer atau termasuk gempa dangkal. Lokasi episentrum itu berjarak 78 kilometer barat daya Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai.
"Gempa kemarin bisa merupakan prekursor ke gempa lebih besar. Kelihatannya tinggal selangkah lagi ke klimaksnya. Mudah-mudahan masih hitungan tahun, bukan hari, minggu, atau bulan. Yang jelas, desakan pada 'Si Raksasa gempa Mentawai yang sudah matang itu' sudah semakin tinggi," kata Danny Hilman, pakar geologi dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pusat gempa besar yang dimaksud Danny berada di bawah Siberut-Sipora-Pagai Utara. Analisis ini berdasarkan penelitiannya terhadap fenomena kegempaan tektonik di Sumatera sejak 1990-an.